Pasangan ganda campuran Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktaviani ternyata memiliki motivasi tersendiri dalam memenangkan pertandingannya di final World Junior Championships 2012. Keduanya juga mempersembahkan gelar juara ini kepada orang tua mereka. Apa saja cerita dibalik kemenangan pasangan asal klub PB Djarum ini?
Simak kutipan selengkapnya pada wawancara berikut.
Selamat untuk Edi/Melati yang sudah menjadi Juara Dunia Junior 2012. Bagaimana komentar Edi/Melati soal pertandingan hari ini?
Edi : Dari awal kami sudah yakin bisa memenangkan pertandingan hari ini dan membawa pulang gelar Juara Dunia Junior 2012. Kami bersyukur hari ini bisa bermain dengan baik
Melati : Kami sudah tahu pola main mereka seperti apa, jadi banyak serang di kekurangan mereka. Apalagi Alfian/Shela tidak terlalu memberikan perlawanan yang ketat, karena sepertinya Shella sudah kelelahan.
Edi : Kalau soal kelelahan, kami semua memang sudah lelah. Hari ini adalah pertarungan mati-matian, walaupun lelah tapi ditahan saja karena tanggung sudah partai final.
Apa kunci utama kemenangan Edi/Melati? Apa yang membuat Edi/Melati memiliki keyakinan besar untuk menang hari ini?
Edi : Entah kenapa, kami merasa ada motivasi lebih pada turnamen ini. Apalagi pada semifinal kemarin melawan China, mas Sigit (Sigit Budiarto) mengatakan bahwa kami jangan mau kalah. Kami berpikir, pelatih saja berkeinginan besar agar kami menang, seharusnya keinginan kami lebih besar lagi. Kami tidak ingin mengecewakan pelatih dan semua yang mendukung kami.
Selain itu, kekalahan di ganda putra juga membuat saya makin terpacu untuk menang di nomor ganda campuran. Awalnya justru saya lebih banyak mempersiapkan diri untuk nomor ganda putra, apalagi kemarin menjadi Juara Asia Junior 2012.
Melati : Saya juga sebetulnya menyayangkan kekalahan saya di nomor ganda putri. Seharusnya saat itu saya dan Rosyita bisa menang dari pasangan Malaysia. Setelah gagal di ganda putri , saya mati-matian di nomor ganda campuran ini.
Gelar ini dipersembahkan untuk siapa?
Edi : Gelar ini kami persembahkan untuk orang tua. Waktu menang Asia Junior 2012 bersama Arya, ada penghargaan dari klub kami dan orangtua diundang. Rasanya saat itu saya bahagia sekali dan kali ini ingin kembali melihat orang tua saya bangga akan prestasi yang saya raih.
Melati : Sama, saya juga mempersembahkan gelar ini untuk kedua orang tua saya.
Ini adalah kedua kalinya terjadi all Indonesian final di nomor ganda campuran pada Kejuaraan Dunia Junior. Bagaimana komentar Edi/Melati?
Melati : Kami senang bisa menciptakan all Indonesian final lagi tahun ini di ganda campuran. Artinya ganda campuran kita memang bagus-bagus.
Edi : Sepertinya saat ini nomor ganda campuran memang menjadi nomor andalan Indonesia, baik di level yunior maupun senior. Nomor ganda putra masih naik turun, di tunggal juga belum terlalu baik, nomor ganda campuran lah yang paling bersinar.
Apa target Edi/Melati kedepannya?
Edi : Ini adalah gelar internasional ketiga bagi kami setelah Dutch Junior dan Banuinvest International Series 2012. Setelah ini kami ingin menambah koleksi gelar juara internasional lainnnya.
Melati : Sama seperti Edi, ini adalah tahun terakhir kami bermain di level junior. Kemenangan ini menjadi bekal untuk kami bersaing di level senior. Semoga prestasi kami lebih baik lagi nantinya. Setelah ini kami akan mempersiapkan diri untuk Kejurnas 2012.
Bagaimana soal Olimpiade Brazil 2016 ?
Melati : Tampil di olimpiade adalah keinginan semua pemain, kami juga bertekad untuk berlaga di Olimpiade Brazil 2016.
Seandainya Edi/Melati mendapat bonus, kira-kira bonusnya dibelikan apa?
Melati : Jika dikasih bonus, uangnya akan kami tabung untuk masa depan. Belum mau dibelikan apa-apa.
Edi : Sama, kalau dikasih bonus juga mau ditabung saja buat beli rumah. Nanti kalau sudah punya rumah, baru beli yang lain-lain.
Bagaimana jika Edi/Melati setelah ini dipanggil untuk bergabung ke Pelatnas Cipayung?
Melati : Kami siap jika nanti dipanggil ke Pelatnas, demi yang terbaik bagi prestasi kami kedepannya.
Edi : Siap, apalagi dengan jajaran kepengurusan yang baru. Kami optimis pengurus baru bisa membawa bulutangkis Indonesia menjadi lebih baik. (Sumber : PBSI)