Pasangan ganda campuran, Jeka Wiratama/Marsheilla Gischa Islami berhasil mengalahkan Fachriza Abimayu/Syira Fauziah asal DKI Jakarta pada laga semifinal, Sabtu siang (13/12) di Gor Katiasa, Cirebon. Jeka/Gischa pun mengakui kalau pertandingan tadi cukup menegangkan. Pasalnya, mereka dipaksa bermain rubber game untuk maju ke partai puncak Kejurnas Perorangan Taruna 2014.
Gischa, ketika ditemui mengatakan pertandingan tadi tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Selain istimewa dan rasa tegang pun melandanya dari pertandingan dimulai hingga game kedua. Tegangnya ini dikarenakan sulitnya keluar dari tekanan lawan.
"Untungnya, kami bisa keluar dari tekanan, setelah itu kami makin percaya diri. Memang permainan depan lawan sangat berani dan tidak gentar, ditambah dengan pukulan smash lawan sangat kencang, itu yang membuat kami tegang tadi," tutur Gischa.
Jeka pun mengaku kalau ini adalah pertandingan paling menegangkan selama ia mengikuti pertandingan. Ini benar-benar di luar akal sehatnya. Tekanannya begitu besar sekali saat bermain tadi. Di tambah cara bermainnya pun tidak seperti biasa, terlalu ngotot ingin menang dari lawan. Jadinya tidak keluar semua permainannya. Apalagi, ia harus bisa memenuhi targetnya menjadi juara. Karena kejurnas ini adalah yang terakhir baginya, sebab tahun depan sudah harus berlaga di level dewasa.
Hadi Saputra selaku Pelatih pendamping mengatakan harusnya Jeka/Gischa bermainnya lebih tenang lagi dan harus bisa membaca suasana. Khususnya diangka kritis, mereka selalu saja tidak fokus dan kurang konsentrasi. Ini yang harus selalu di benahi oleh mereka. Secara permainan mereka berdua sudah saling mengisi, saling kompak dan klop. Jeka khususnya harus bisa memberikan yang terbaik karena tahun depan ia sudah bermain di level dewasa. (DS)