Nama Maria Kristin Yulianti sontak menjadi perbincangan usai Olimpiade Beijing 2008 silam. Maria pulang membawa medali perunggu. Ia menjadi tunggal putri Indonesia ketiga yang sanggup memboyong medali di pesta olahraga terbesar dunia itu. Datang sebagai pemain yang sama sekali tak diunggulkan, Maria justru bisa merangsek ke babak semifinal sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan putri Tiongkok, Zhang Ning dengan 15-21 dan 15-21.
Maria Kristin Yulianti kembali menjadi salah satu tim pencari bakat PB Djarum. Maria tiba di Palembang pada Jumat (11/3) siang bersama legenda dan tim pemandu bakat lainnya. Pada konferensi pers yang digelar di GOR Dempo, Jakabaring Sport City, Maria pun dimintai tips bagaimana bisa menjadi juara di lapangan bulutangkis.
Selain Liliyana Natsir, atlet PB Djarum lainnya pun kini tengah merintis bisnisnya. Jika Liliyana memulai dengan bisnis properti dan baru-baru ini membuka tempat refleksi, maka Maria Febe Kusumastuti memilih untuk memproduksi mukena dan kaftan.
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Maria Kristin Yulianti yang kini aktif melatih di PB Djarum memberikan pesan khusus bagi para atlet yang berhasil lolos Audisi Umum 2015. Sebanyak 33 perserta akhirnya berhasil dinyatakan menjadi bagian dari keluarga besar PB Djarum, mereka pun berhak untuk mendapatkan beasiswa bulutangkis Bakti Olah Raga Djarum Foundation.
Tunggal putri Indonesia pastikan satu wakilnya di laga semifinal Austrian Open 2015. Di laga delapan besar hari Jumat kemarin (20/2), terjadi all Indonesia. Dimana Maria Febe Kusumastuti harus mengakui keunggulan rekannya, Hera Desi pada pertandingan yang berlangsung di venue Wiener Stadthalle, Austria.
Tunggal putri Indonesia asal PB Djarum, Maria Febe Kusumastuti yang juga unggulan keempat melangkah ke babak kedua Austrian Open 2015. Di laga utama hari kamis kemarin (19/2), Febe berhasil menang dari wakil Spanyol, Isabel Fernandez dengan mudah di tampat Wiener Stadthalle, Austria.
Hobi