Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Pernah Terlantar Sampai Akhirnya Juara di Inggris
20 Maret 2016
Pernah Terlantar Sampai Akhirnya Juara di Inggris
 
 

Tahukah anda, bahwa Praveen Jordan, juara All England 2016 pernah “tertinggal” di Inggris?

Kisah ini terjadi di tahun 2013 silam, pertama kalinya Jordan bermain di turnamen sekelas All England. Kala itu, Jordan berpasangan dengan Vita Marissa. Bermain pertama kali di Barclaycard Arena, Jordan/Vita yang merangkak dari babak kualifikasi harus terhenti di babak kedua. Kala itu, Jordan/Vita menyerah dalam dua game langsung, 11-21 dan 16-21 atas ganda Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei.

“Rasanya wah sekali bisa main di sini, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ujar Jordan kala itu.

Rombongan PB Djarum yang bertolak ke Inggris pun memang tidak banyak. Yang akhirnya memaksa Jordan untuk pulang seorang diri, karena Vita sudah terlebih dahulu kembali ke tanah air. Keterbatasan bahasa, dan pulang seorang diri ternyata menjadi tantangan tersendiri bagi Jordan.

Sang ibu, Herlince Sinambela terus melakukan komunikasi dengan putra pertamanya bersama Setiyo Lesmono itu.

“Iya waktu itu saya tanya dia, dia bilang sudah di bandara. Dari pagi sampai sore kok dia masih di bandara terus, kok ngga terbang-terbang, jangan-jangan dia ketinggalan lagi,” ujarnya.

Ternyata kekhawatiran sang ibu pun memang benar adanya. Jordan “tertinggal” di bandara, pesawat yang seharusnya ia tumpangi menggunakan terminal bandara yang lain.

“Eh ternyata benar. Jadi pesawat yang harusnya ditumpangi Jordan itu pindah terminal, pasti ada pengumuman sementara dia tidak mengerti bahasanya kan waktu itu, karena dia juga sendiri,” kenangnya.

Akhirnya koordinasi pun dilakukan untuk memulangkan Jordan.

“Saya pun berkomunikasi dengan Vita (Marissa) dan Sigit (Budiarto), sampai akhirnya ada seorang temannya Vita yang bantu Jordan di sana. Sebagai ibu tentu saya sangat khawatir, anak saya di negeri orang sendirian. Saya sampai bilang sama dia, jangan diam di tempat gelap. Pokoknya cari tempat yang ramai,” tambahnya.

Akhirnya masa-masa Jordan yang ‘terlantar’ pun bisa dilalui dan Jordan bisa kembali ke tanah air.

“Pas pulang dia kurus, mungkin karena biasanya dia makan banyak, sementara pas nunggu itu mungkin dia tidak banyak makan dan di sana kan dingin juga,” ujarnya sambil tertawa. (RI)